Wanita 38 Tahun Ini Sukses Punya 9 Restoran Beromzet Rp 270 Miliar

 Jakarta -Ada sekitar 14.000 restoran berada di kota Hong Kong. Bagaimana restoran anda bisa menjadi yang menonjol di antara ribuan restoran tersebut?

Mungkin Anda bisa bertanya pada Yenn Wong. Wanita berusia 38 tahun ini, sukses mengelola beberapa restoran di Hong Kong. Wong merupakan salah satu pebisnis kuliner kawakan di Hong Kong, yang kini  telah mengelola 9 restoran.

"Menjalankan sebuah bisnis restoran, sama seperti menjalankan sebuah pertunjukan. Saya memiliki 9 bisnis restoran, ini seperti menjalankan 9 pertunjukan," ujar Wong seperti dilansir CNN, Kamis (4/2/2016).

Wong, yang merupakan warga asli Singapura, nyaris keluar dari perguruan tinggi di usia 23 tahun, saat dirinya mendirikan hospitality company, JIA Group. Wong mendapat dukungan penuh dari ayahnya yang juga pengusaha terkenal di Singapura.

Selain itu, Wong juga menggarap bisnis perhotelan. Dari situlah, Wong punya ide untuk menggarap bisnis restoran. Banyak pelanggannya dari kalangan ternama sepertiOneDirection,MichaelJordan, si kembarOlsen, danThomBrowne.                                                             

 Wong menyebutkan, 9 restoran yang ia miliki mampu melayani hingga 500.000 pelanggan di 2014, dan meraup pendapatan atau omzet hingga US$ 20 juta, atau sekitar Rp 270 miliar.

Hong Kong merupakan kiblat kuliner di Asia. Pelanggannya datang dari kelas internasional dengan kualitas tertinggi. Nama-nama seperti Gordon Ramsay dan Jamie Oliver memiliki restoran di sini.

"Banyak koki terkenal dari luar negeri yang datang ke Hong Kong untuk membuka restoran di sini. Hong Kong merupakan salah satu negara yang punya iklim bisnis yang sangat fantastis. Pasar yang sangat kompetitif," jelas Wong.

Memasuki persaingan yang sulit di industri kuliner, Wong mencoba membuka restoran Italia dan bar 208. 

"Ini mengacu pada landmark jalan Hong Kong sebagai pusat seni kontemporer," ujarnya.

Mengapa Wong begitu sukses? Ia menawarkan konsep makan malam beberapa jam di tengah kesibukan warga Hong Kong.

"Hong Kong adalah kota dengan tingkat stres yang tinggi, orang selalu bekerja. Jadi, saya pikir dengan memberikan layanan yang menarik tadi, orang-orang bisa bersantai dan menghabiskan waktu beberapa jam dengan teman-teman di sini, di jam sibuk," kata Wong.